Israel Adesanya adalah salah satu petarung paling menonjol di dunia seni bela diri campuran (MMA) saat ini. Dengan gaya bertarung yang unik dan kemampuan luar biasa, Adesanya telah mencatatkan namanya sebagai salah satu juara bertahan di divisi middleweight UFC. Dari New Zealand dengan latar belakang kickboxing yang solid, ia telah meraih sukses besar di UFC, mengalahkan lawan-lawannya dengan kecepatan, akurasi, dan kecerdasan taktis. Artikel ini akan menggali beberapa momen kunci dalam karir Israel Adesanya di UFC yang membentuknya menjadi ikon dunia MMA.
1. Debut UFC yang Mengguncang (2018): Langkah Pertama Menuju Kejayaan
Israel Adesanya memulai perjalanan UFC-nya dengan penuh percaya diri pada 2018, setelah meraih kesuksesan besar di dunia kickboxing dan muay thai. Debut UFC-nya terjadi pada 13 April 2018, ketika ia menghadapi Rob Wilkinson di UFC 221. Adesanya menunjukkan kehebatannya dengan cara yang luar biasa, mengalahkan Wilkinson melalui TKO di ronde kedua. Kemenangan ini bukan hanya menunjukkan kemampuannya dalam bertarung, tetapi juga menandakan bahwa ia adalah nama yang perlu diperhitungkan di dunia MMA.
Selama pertarungan, Adesanya memperlihatkan akurasi serangan yang luar biasa, terutama dengan tangan kanannya yang keras. Momen kemenangan ini menjadi awal dari perjalanan panjangnya menuju puncak divisi middleweight UFC.
2. Kemenangan Dominan atas Derek Brunson (2018): Momen Pembuktian
Setelah debut yang impresif, Adesanya melanjutkan momentum dengan menghadapi Derek Brunson pada UFC 230, 2018. Pertarungan ini penting karena Brunson adalah salah satu petarung top di divisi middleweight, yang dikenal dengan gaya bertarung agresif dan kemampuan wrestling-nya yang solid. Banyak yang meragukan apakah Adesanya bisa bertahan menghadapi kekuatan fisik Brunson. Namun, Adesanya membuktikan dirinya dengan mengalahkan Brunson melalui TKO di ronde pertama.
Pada pertarungan ini, Adesanya menunjukkan kecerdasan taktisnya, memanfaatkan kecepatan dan kelincahan untuk menghindari takedown, sembari menyerang dengan tepat. Keberhasilan ini memberi sinyal bahwa Adesanya bukan hanya petarung yang cerdas, tetapi juga sangat berbahaya dalam menghadapi berbagai gaya bertarung.
3. Perebutan Gelar Interim UFC (2019): Menaklukkan Kelvin Gastelum
Pada UFC 236, yang berlangsung pada 13 April 2019, Israel Adesanya menghadapi Kelvin Gastelum untuk memperebutkan gelar interim middleweight UFC. Ini adalah pertarungan yang sangat mendebarkan, di mana keduanya saling menyerang dengan brutal, namun Adesanya menunjukkan ketenangan dan ketajaman teknik. Pertarungan ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah UFC, dengan kedua petarung saling mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Gastelum, seorang petarung yang sangat tangguh, memberikan tekanan pada Adesanya dengan serangan agresif dan takedown yang membuatnya beberapa kali berada dalam posisi yang sulit. Namun, Adesanya yang dikenal dengan defense striking yang brilian, berhasil menghindari ancaman-ancaman tersebut, dan dengan sabar memukul balik. Pada akhirnya, Adesanya keluar sebagai pemenang setelah 5 ronde penuh dengan keputusan split decision yang ketat, meraih gelar interim middleweight UFC.
Keberhasilan ini mengukuhkan posisi Adesanya sebagai salah satu petarung terbaik di divisi middleweight, dan membuka jalan baginya untuk merebut gelar utama.
4. Merebut Gelar Juara Dunia Middleweight (2019): Kemenangan Besar atas Robert Whittaker
Pada UFC 243, yang digelar pada 13 Oktober 2019, Israel Adesanya menghadapi Robert Whittaker, sang juara bertahan middleweight UFC, dalam pertarungan yang sangat ditunggu-tunggu. Ini adalah momen puncak bagi Adesanya untuk meraih gelar juara dunia middleweight UFC. Whittaker, yang dikenal dengan teknik striking yang kuat dan kemampuan bertahan yang luar biasa, menjadi lawan yang sangat berat bagi Adesanya.
Namun, Adesanya membuktikan bahwa ia adalah petarung yang tak bisa diremehkan. Dengan kecepatan yang luar biasa dan kemampuan membaca permainan lawan, Adesanya mampu mengendalikan tempo pertarungan. Setelah 5 ronde penuh, Adesanya keluar sebagai pemenang dengan keputusan bulat (unanimous decision), meraih gelar juara dunia middleweight UFC.
Dalam pertarungan ini, Adesanya menunjukkan bahwa ia memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi juara dunia: kelincahan, ketenangan, teknik bertarung yang solid, dan kemampuan membaca permainan lawan. Kemenangan ini menandakan bahwa Adesanya adalah petarung yang akan mendominasi divisi middleweight untuk waktu yang lama.
5. Pertahanan Gelar Pertama: Menang atas Yoel Romero (2020)
Setelah merebut gelar juara dunia middleweight, Israel Adesanya menghadapi salah satu petarung paling menakutkan di UFC, Yoel Romero, pada UFC 248 pada 7 Maret 2020. Pertarungan ini adalah tantangan besar bagi Adesanya, karena Romero dikenal sebagai salah satu petarung dengan kekuatan fisik yang luar biasa dan kemampuan menyerang yang mematikan.
Namun, dalam pertarungan yang penuh dengan strategi, Adesanya menunjukkan dominasi taktis yang luar biasa. Meskipun pertarungan ini tidak semenarik yang diharapkan banyak orang, Adesanya berhasil mempertahankan gelarnya dengan memenangkan pertarungan melalui keputusan bulat setelah 5 ronde. Meskipun Romero tidak memberikan tekanan besar, Adesanya tetap menunjukkan kemampuan pertahanan dan serangan yang sangat baik, mempertahankan gelarnya dengan mantap.
6. Dominasi Terhadap Paulo Costa (2020): Penghancuran yang Memukau
Pada UFC 253, yang digelar pada 26 September 2020, Israel Adesanya bertarung melawan Paulo Costa, seorang petarung Brazil yang dikenal dengan gaya menyerang yang sangat agresif dan fisik yang kuat. Banyak yang menganggap ini sebagai ujian terbesar Adesanya di divisi middleweight. Namun, Adesanya tampil dengan performa yang luar biasa, menunjukkan bahwa ia bisa mengatasi petarung agresif seperti Costa.
Selama 5 ronde, Adesanya menunjukkan kecepatan, kecerdasan, dan kemampuan bertahan yang memukau. Pada akhirnya, ia mengalahkan Costa dengan TKO ronde kedua, mempertahankan gelarnya dengan dominasi penuh. Kemenangan ini menunjukkan bahwa Adesanya adalah petarung yang sangat sulit dikalahkan, terutama karena ia dapat mengatasi gaya bertarung agresif dengan taktik yang lebih tenang dan matang.
7. Pertarungan Terakhir: Kemenangan atas Marvin Vettori (2021)
Di UFC 263, yang diadakan pada 12 Juni 2021, Israel Adesanya mempertahankan gelarnya melawan Marvin Vettori dalam pertandingan kedua antara keduanya. Sebelumnya, Adesanya telah mengalahkan Vettori pada 2018 melalui keputusan bulat. Namun, di pertarungan ulang ini, Vettori datang dengan strategi baru dan tekad yang lebih kuat.
Namun, Adesanya kembali menunjukkan superioritasnya. Dalam 5 ronde, Adesanya berhasil mengalahkan Vettori dengan keputusan bulat (unanimous decision), menunjukkan bahwa dirinya adalah juara yang lebih unggul secara teknik, kecepatan, dan ketenangan. Kemenangan ini memperkokoh status Adesanya sebagai salah satu petarung terhebat di dunia MMA.
Perjalanan Epik Menuju Kejayaan
Karir Israel Adesanya di UFC penuh dengan momen-momen epik yang telah mengukir sejarah dalam dunia MMA. Dari debut yang mengesankan, pertarungan dramatis melawan lawan-lawan berat, hingga keberhasilan mempertahankan gelar, Adesanya terus menunjukkan bahwa ia adalah salah satu petarung paling dominan di era modern. Dengan gaya bertarung yang unik, kemampuan taktis yang luar biasa, dan ketenangan di atas ring, Adesanya telah membuktikan dirinya sebagai legenda hidup dalam dunia UFC.
Karirnya yang cemerlang masih jauh dari kata selesai, dan dunia MMA pasti akan terus menantikan momen-momen luar biasa dari Israel Adesanya di masa depan.
