Divisi heavyweight UFC telah melahirkan banyak petarung legendaris yang menorehkan sejarah dalam dunia seni bela diri campuran (MMA). Para petarung ini dikenal karena kekuatan luar biasa, keterampilan taktis, dan ketangguhan yang membuat mereka menjadi ikon di dunia pertarungan. Artikel ini akan membahas profil beberapa juara heavyweight UFC yang berhasil mengukir nama dalam sejarah The Tournament.
1. Mark Coleman: Sang Pelopor Juara Heavyweight
Mark Coleman adalah juara heavyweight pertama dalam sejarah UFC. Ia memenangkan gelar ini pada tahun 1997 dengan gaya bertarung “ground-and-pound” yang agresif, menjadi pionir dalam seni bela diri campuran modern.
- Rekor UFC: 16 kemenangan – 10 kekalahan
- Gaya Bertarung: Gulat (Wrestling) dengan dominasi di atas kanvas.
- Prestasi Ikonik: Juara UFC 10, 11, dan turnamen UFC 1997. Induksi ke Hall of Fame UFC pada 2008.
2. Randy Couture: Legenda Tak Terkalahkan
Randy Couture adalah salah satu petarung yang paling dihormati dalam sejarah UFC. Ia memegang rekor sebagai satu-satunya petarung yang berhasil menjadi juara dunia di dua divisi, termasuk heavyweight.
- Rekor UFC: 19 kemenangan – 11 kekalahan
- Gaya Bertarung: Gulat dan tinju (Boxing).
- Prestasi Ikonik: Tiga kali juara heavyweight UFC, juara di usia 43 tahun, menjadikannya juara tertua dalam sejarah UFC.
3. Brock Lesnar: Dominasi Fisik di Octagon
Brock Lesnar datang dari dunia gulat profesional dan mencetak sejarah di UFC dengan kemampuan fisik yang luar biasa. Dengan tubuh besar dan kekuatan mengerikan, ia mendominasi divisi heavyweight di era 2008-2010.
- Rekor UFC: 5 kemenangan – 3 kekalahan – 1 no-contest
- Gaya Bertarung: Gulat (Wrestling) dengan kombinasi pukulan berat.
- Prestasi Ikonik: Menjadi juara heavyweight UFC dalam empat pertarungan setelah mengalahkan Randy Couture.
4. Cain Velasquez: Mesin Pertarung yang Tangguh
Cain Velasquez dianggap sebagai salah satu heavyweight terbaik sepanjang masa. Stamina luar biasa, kombinasi pukulan cepat, dan teknik gulat solid membuatnya hampir tak terkalahkan di puncak karirnya.
- Rekor UFC: 14 kemenangan – 3 kekalahan
- Gaya Bertarung: Gulat dan striking (tinju, tendangan).
- Prestasi Ikonik: Dua kali juara heavyweight UFC, mendominasi Junior dos Santos dalam trilogi legendaris.
5. Stipe Miocic: Sang Juara Terbesar
Stipe Miocic adalah petarung yang dianggap oleh banyak pengamat sebagai juara heavyweight terbaik dalam sejarah UFC. Ia memegang rekor pertahanan gelar terbanyak dalam sejarah divisi heavyweight.
- Rekor UFC: 20 kemenangan – 4 kekalahan
- Gaya Bertarung: Tinju dan gulat (Boxing & Wrestling).
- Prestasi Ikonik: Tiga kali mempertahankan gelar heavyweight UFC secara berturut-turut dan mengalahkan nama-nama besar seperti Daniel Cormier dan Francis Ngannou.
6. Francis Ngannou: Kekuatan Tanpa Batas
Francis Ngannou adalah raja knockout yang mendominasi divisi heavyweight dengan kekuatan pukulan luar biasa. Ia memegang beberapa kemenangan tercepat dalam sejarah UFC.
- Rekor UFC: 17 kemenangan – 3 kekalahan
- Gaya Bertarung: Striking (Muay Thai, Tinju).
- Prestasi Ikonik: Meraih gelar heavyweight UFC pada 2021 setelah mengalahkan Stipe Miocic dengan KO brutal.
Faktor Kesuksesan Juara Heavyweight UFC
Beberapa elemen penting yang membuat para juara ini berhasil mencetak sejarah meliputi:
- Latihan Intensif: Kombinasi pelatihan fisik, teknik, dan mental.
- Strategi Bertarung: Adaptasi taktik sesuai dengan lawan.
- Ketahanan Mental: Kemampuan bangkit dari kekalahan.
- Dukungan Tim: Pelatih dan tim pendukung yang profesional.
Divisi heavyweight UFC selalu menarik perhatian karena pertarungan penuh aksi dan kejutan. Dari masa Mark Coleman hingga era Francis Ngannou, setiap juara memiliki ciri khas yang membuat mereka unik dan tak terlupakan. Perjalanan mereka tidak hanya menjadi inspirasi bagi petarung masa depan, tetapi juga memperkaya sejarah UFC dengan momen-momen epik yang akan terus dikenang oleh para penggemar MMA di seluruh dunia.